DAFTAR ISI
Part
I: mengolah lingkungan fisik bahasa
asing.............................................1
1.
Sight, Sound, Comfort.......................................................................1
1.1 Sight (pencahayaan)......................................................................1
1.2 Sound (suara).....................................................................................1
1.3 Comfort (kenyamanan).....................................................................1
2.
Seating arrangements...........................................................................1
3.
Chalkboard use...................................................................................2
4.
Using equipment for
teaching..............................................................2
Part II: mengolah dimensi sosio
psykologikelas bahasa asing............................
1.
Managing different class
size.....................................................................
1.1 one to one.....................................................................................2
1.2 large classes.....................................................................................
a.
grouping students .....................................................................
b.
considering sociograms of
classroom ..........................................
·
streaming......................................................................
·
chance ............................................................................
·
the task...........................................................................
2.
compromising with others
teacher and principal.......................................
3.
managing mixed ability........................................................................
3.1 working with
different content..........................................................
3.2 working with
different students actions ...........................................
4.
creating a positive classroom climate........................................................
4.1 discipline..........................................................................................
a.
behavior norms .........................................................................
b.
modifying problems.....................................................................
4.2 behaviors .........................................................................................
4.3 establish
rapport...............................................................................
4.4 balancing
praise and critism ...................................................................
4.5 generating the
learners accuracy creativity.............................................
5. teachers role
................................................................................................
5.1 teachers role
in the classroom............................................................
5.2 the role of the
native and native speaker .............................................
6. teachers
teaching style............................................................................
6.1 teaching
technique..................................................................................
6.2 questioning
strategy..............................................................................
7. teachers language.......................................................................................
7.1 first language.......................................................................................
7.2 second language..................................................................................
8. teachers body
language................................................................................
9. managing
mistake and feedback...................................................................
A.
Physical Dimension(dimensi
fisik)
Salah
satu prinsip sederhana pengelolaan kelas pada lingkungan fisik untuk belajar
adalah kelas itu sendiri. Terkait empat hal:
1.
Sight, sound and comfort(pencahayaan,
suara, kenyamanan)
Dengan kemudahan yang terlihat
pertama kali dalam menghadapi keputusanmu untuk menerapkan prinsip-prinsip
mengajar bahasa dalam berbagai teknik pintar, siswa memang dipengaruhi dengan
apa yang mereka lihat, dengar dan rasakan ketika mereka masuk kelas. Jika kamu
memiliki kekuatan untuk mengendalikan/
mengontrol berikut ini, maka itu akan bernilai untuk dilakukan:
a.
Ruang kelas rapi, bersih,
dan teratur dalam penampilan.
b.
Papan tulis akan terhapus
c.
Kursi diatur dengan tepat.
d.
Jika ruangan memiliki papan
berita dan kamu memiliki kebebasan dalam
menggunakannya.
e.
Ruang kelas adalah suatu
kebebasan dari kebisingan luar.
f.
Akustik dalam kelas
setidaknya ditoleransi.
g.
Gunakan AC jika ada.
2.
Seating
arrangement(penyusunan tempat duduk.)
Jika di dalam kelas kursi dan meja
bisa dipindahkan, pertimbangkan pola semi lingkaran, bentuk U, lingkaran
konsentris. Jika kelas anda kecil, cukup satu lingkaran sehingga semua dapat menghadap guru. Jika
dalam satu meja terdapat 2-4 orang anak, maka coba atur interaksi antar siswa. Beri gagasan bagaimana siswa
bekerja antar kelompok kecil dan pasangan kerja dengan kemungkinan sedikit
kekacauan.
Haruskah kamu menentukan siswa
duduk dengan siapa? Biasanya siswa akan sagera jatuh pada pola yang nyaman
dimana mereka duduk. Jika beberapa konteks ESL atau dimana siswa berasal dari
latar belakang beragam bahasa ibu, bahasa inggris akan lebih mudah dipraktekkan
jika siswa bahasa asli yang sama tidak duduk satu sama lain.
3.
Penggunaan papan tulis.
Papan tulis adalah salah satu dari
teman terbesar anda. Ini memberikan siswa tambahan visual input dengan
pendengaran. Hal ini memungkinkan anda untuk mengilustrasikan dengan kata,
gambar dan peta. Pada saat yang sama, coba dirapikan dan diatur dengan
menggunakan papan tulismu, bersihkan sesering mungkin.
4.
Peralatan.
Ruang kelas dapat ditafsirkan untuk
memasukan peralatan yang mungkin digunakan. Jika menggunakan alat listrik
pastikan:
a.
Kamar memiliki outlets
b.
Peralatan cocok dengan
kenyamanan di kelas.
c.
Setiap siswa bisa melihat
gambar / stimulus auditory.
d.
Anda memiliki waktu sebelum
dan setelah kelas untuk mendapatkan peralatan dan mengembalikannya ke tempatnya
kembali.
e.
Mesin benar-benar bekerja.
f.
Kamu tahu bagaimana cara
mengoperasikannya.
g.
Ada bola lampu tambahan atau
batrai atau apapun yang dibutuhkan jika dalam rangka penggantian rutinitas
B.
Socio-shycological dimension (mengolah dimensi socio-psikologis
kelas bahasa asing)
1.
Menata Perbedaan Ukuran Kelas
kelas bahasa inggris sangat berbeda
dalam ukuran. Beberapa siswa memilih untuk belajar kursus, jadi guru hanya memiliki
waktu yang adil untuk satu orang murid. Teknik yang akan kita gunakan
tergantung pada berapa luas dan besarnya kelas kita.
(1)
Mengajar sendiri - sendiri
Belajar sendiri - sendiri memiliki
pertimbangan kelas yang lebih menguntungkan dengan dua atau lebih siswa dalam
satu grup. Tempat pertama, mengingat dalam grup seorang siswa hanya mendapatkan
sebagian perhatian guru, dalam pelajaran pribadi guru difokuskan secara
langsung pada satu orang. Satu per satu bsiswa memporeleh umpan balik yang
meningkat dari guru mereka. Itu sangat
lebih mudah untuk di sesuaikan ketika tiap – tiap siswa daripada saat menata
kelas.
Meskipun begitu pengajaran sendiri –
sendiri bukan berarti tidak memiliki
kekurangan. Kekuatan dari hubungan membuat sebuah hubungan antara guru dan
murid sangat penting. Beberapa guru melihat pribadi siswa sulit berhubungan,
kadang – kadang disebabkan karena mereka tidak menyukai satu sama lain. Dibawah
ini adalah petunjuk yang cocok untuk digunakan:
1.
Membuat pesan yang menarik
2.
Membuat persiapan yang
bagus
3.
Harus sesuai
4.
Beradaptasi dengan siswa
5.
Dengar dan perhatikan
6.
Membantu siswa untuk
mengerti dan buatkan panduan
7.
Tidak boleh menyimpang dari
pengajaran
(2). Kelas yang luas.
Jika dalam kelas terdapat banyak siswa, maka pembelajaran yang paling
efektif adalah belajar dalam kelompok. Ada beberapa element menjadi kn
keuksesan dalam mengajar kelompok:
a.
Teratur, pelajarannya jelas
berdasarkan sillabus
b.
Buat rutinitas dalam kelas
c.
Maksimalkan kerja individu
d.
Aktifkan siswa
e.
Gunakan lembaran kerja
siswa
f.
Aktifkan kapan siswa kerja
berkelompok dan sendirian
g.
Gunakan reaksi suara
h.
Hitung berapa jumlahnya
i.
Lakukan pembagian kelompok
yang seimbang
2.
Kompromi dengan guru lain
dan kepala sekolah.
Keadaan lain yang merugikan adalah
kebanyakan guru harus berhubungan dengan waktu dalam pekerjaan mereka. Mengajar
dibawah lembagayang tidak memiliki standar filosofi pendidikan. Adakalanya
seorang guru harus mengajar dengan aturan yang dia buat, dan adakalanya ia
belajar dengan aturan sekolah. Kadang – kadang mereka memusatkan batasan
administrasi yang melebihi jangkauan dan kesanggupan satu individu. Contohnya
yaitu:
a.
Kelas yang jauh lebih luas
diizinkan dalam jenis hasil administrasi
b.
Kondisi fisik dalam kelas
yang berat / sukar
c.
Secara administratif
dibatasi pada apa yang diajarkan dalam silabus atau kurikulum
d.
Secara administratif
dibatasi pada bagaimana seharusnya kamu mengajar
e.
Program yang memenuhi persyaratan
lembaga bahasa asing, dimana siswa hanya ingin kelulusan
f.
Silabus memfokuskan tes
bukan memfokuskan bahasa
3.
Mengatur berbagai macam
kemampuan
Banyak guru melihat bermacam
kemampuan dalam kelas sebagai masalah khusus. Namun dalam kenyataannya semua
kelas memiliki siswa dengan bermacam kemampuan dan tingkatan bahasa. Guru bisa
mengetahui perbedaan kemempuan siswa dengan melihat pada inteligensi masing -
masing siswa.
3.1 bekerja dengan perbedaan isi.
Salah satu cara bekerja siswa dalam kelompok pada
perbedaan tingkatan adalah dengan memberikan materi yang berbeda setiap
siswa, merajut memberikan apa yang dibutuhkan siswa sesuai dengan kemampuan
masing – masing. Cara lain yaitu dengan
biarkan siswa memilih materi yang berbeda, serta dimana mereka ingin mereka
mengerjakannya. Kita hanya menyuruh memilih salah satu buku pelajaran yang
dipelajari.
3.2 Perbedaan sikap siswa
Jika tidak bisa melakukan hal
diatas, maka kita membutuhan langkah sebagai berikut:
3.2.1
Memberikan siswa perbedaan
tugas.
3.2.2
Memberikan siswa perbedaan
pesan.
3.2.3
Berikan hadiah pada yang
pertama sekali menyelesaikannya.
3.2.4
Mendukung perbedaan
tanggapan siswa
3.2.5
Identifikasi kekuatan
siswa.
4.
Menciptakan suasana kelas
yang positif atau menghidupkan suasana
4.1 disiplin
a. behavior norms
(norma tingkahlaku)
Setiap grup cara bertatakrama dan
membuat aturan-aturan yang cepat untuk sikap ini yang menggambarkan apa yang
telah mereka lakukan dalam group. Pada dasarnya aturan tatakrama bisa menjadi
kebiasaan / mendarah daging yang tujuannya melekat pada masyarakat.
Sekolah dan grup dalam kelas
memiliki aturan bertingkahlaku tersendiri juga. Sebahagian ini ditetapkan oleh
aturan sekolah dan sebagian ditetapkan oleh guru. Ada tiga hal yang kita
butuhkan untuk menerima hal tersebut:
·
aturan – aturan harus
didiskusikan dengan jelas.
·
Aturan bisa dimusyawarahkan
bersama – sama.
·
Aturan bisa juga diulang
dan diperbaiki.
b. Memperbaiki
masalah tatakrama.
Walaupun usaha keras kita untuk
menciptakan lingkugan belajar yang sukses, namun kadang ada sesuatu yang keluar
dari kendali kita dan para siswa mulai berprilaku tidak wajar. cara kita
bertindak tidak hanya mengetahui penyebab terjadinya sebuah peristiwa, namun
juga mengetahui pengaruh sikap semua grup dimasa yang akan datang. Apabila para
murid bersikap tidak koperatif maka tugas pertama kita adalah mencari apa
masalahnya. Kita bisa mencari yang tepat untuk memecahkannya. Ada beberapa hal
yang perlu dipikirkan apabila kita ingin menerima tujuan tersebut:
1. Bertindak secara cepat
2. Tetap tenang
3. Fokus pada sikap bukan pada siswa.
4. Lakukan sesuatu dengan bertahap
5. Bicara secara priadi
6. Terapkan sanksi yang disepakati dengan jelas
7. Gunakan teman dan institusi
4.2 establish
rapport (membangun hubungan)
Hubungan adalah hubungan atau koneksi yang anda bangun dengan siswa, hubungan
dibangun atas dasar kepercayaan dan rasa hormat yang mengarah ke siswa merasa
mampu, kompeten, dan kreatif. Bagaimana Anda mengatur koneksi seperti itu?
• Menunjukkan minat dalam setiap siswa sebagai pribadi
• Memberikan umpan balik pada setiap kemajuan orang
• Secara terbuka meminta ide-ide siswa dan perasaan
• Menghargai dan menghormati apa yang siswa pikirkan
dan katakan
• Tertawa dengan mereka, bukan pada mereka
• Bekerja dengan mereka sebagai sebuah tim, dan tidak
melawan mereka,
• mengembangkan rasa asli sukacita perwakilan ketika
mereka belajar sesuatu atau berhasil.
4.3 Seimbang pujian dan kritikan
Bahagian dari hubungan yang kamu
ciptakan adalah berdasarkan keseimbangan yang bagus yaitu keseimbangan antara
pujian dan kritikan.
4.4 ketelitian daya cipta secara umum
5.
Teachers role(peran guru)
5.1 Para komentator banyak menggunakan kata
fasilotator untuk menggamarkan bahagian dari tugas pokok seorang guru :
·
Ada yang demokratis ada
juga yang autokratis, dan ada juga yang lainnya. Bagaimanapu kita bisa
menyatakan bahwa tujuan dari semua komitmen guru adalah memfasilitasi
pembelajaran. Diantara term yang digunakan pada guru sebagai fasiltator adalah:
1.
Sebagai kontroler
2.
Prompter(juru bisik/
petunjuk)
3.
Ikut serta
4.
Tempat bertanya
5.
Tutor(pembimbing)
5.2 Pesan guru native speaker
dan non native speaker
Beberapa tahun yang lalu sebuah
perbadaan telah dicitakan antara guru penutur asli bahasa inggris dengan yang
bukan penutur asli bahasa inggris. Untuk waktu yang lama banyak para guru bukan
native speaker merasakan sebuah makna yang tidak sesuai dan kadang kaedaan yang
mereka rasakan sebagai asumsi sebuah keunggulan dari penutur asli. Nilai
seorang guru tidak hanya bergantung pada kemampuan mereka dalam berbahsa numun
juga pengetahuan mereka tentang bahaasa dan pemahamannya tentang bagaimana
memfasilitasi kemampuan dan pengetahuan pada pikiran siswa2 mereka.
6.
Teachers teaching style(gaya
pengajaran guru)
6.1 Technique
6.1.1
Mengajar pada kelas siswa
yang banyak
dalam kelas bahasahendaknya siswa harus dibatasi
sekitar 12 orang siswa.mereka harus mendapatkan cukup interaksi serta
memberikan siswa kesempatan untuk berpartisipasi. Jika tidak akan timbul beberapa masalah.
Diantaranya:
a.
Keahlian dan kemampuan yang
luas antar siswa
b.
Perhatian antara guru dan
siswa minimal
c.
Kesempatan untuk siswa
berbicara itu kurang
d.
Umpan balik guru – siswa dalam
pekerjaan ‘writing’ terbatas.
Dari masalah
diatas maka dibawah ini adalah beberapa solusinya:
a.
Membuat siswa merasa
penting dengan mengetahui nama mereka
b.
Melakukan banyak integritas
antar siswa
c.
Membentuk grup kecil dalam
pembelajaran dengan keterampilan yang berbeda
d.
Guru bisa menggunakan skill
dengan gambar, audio, dan video
e.
Gunakan umpan balik dan
evaluasidalam menulis pekerjaan
f.
Memberikan kelas tambahan
dan tugas yang lebih menantang
g.
Mengumpulkan tugas siswa
dalam waktu yang bersamaan
h.
Yang siap lebih dahulu
diberikan tugas tambahan
i.
Membentuk grup informal
dalam belajar
6.2 Qestioning strategy
Kunci yang paling penting untuk
menciptakan kelas bahasa yang interaktif adalah inisiatif interaksi oleh guru.
Salah satu cara yang terbaik untuk mengembangkan peran kamu sebagai inisiator
dari interaksi adalah bagaimana memberikan startegi untuk membuat sebuah
pertanyaan. Hal iniharus sesuai dengan kondisi yang ada didalam kelas.
Pertanyaan yang tepat dalam sebuah kelas interaktif bisa memenuhi sejumlah
perbedaan fungsi.
1.
Pertanyaan guru memberikan
dorongan dan kesempatan untuk untuk menghasilkan bahasa yang nyaman tanpa mengambil
resiko dari inisiatif bahasa mereka. Ini menakutkan para siswa untuk memnetukan
sebuah topik untuk didiskusikan.
2.
Pertanayan guru bisa
mengajukan rangkaian reaksi dari interaksi siswa antar mereka. Satu pertanyaan
mungkin bisa memulai sebuah diskusi tanpa inisial question.
3.
Pertanyaan guru bisa
memberikan intruksi umpan balik yang langsung tentang pemahaman para siswa.
Setelah mengajukan subuah petanyaan seorang guru bisa menggunakan respon seswa
untuk mencari pembahasan yang sulit.
4.
Pertanyaan guru memberikan
para siswa kesempatan untuk memcari apa yang mereka pikirkan dengan
mendengarkan apa yang mereka ucapkan.
7.
Bahasa guru
7.1 Bahasa pertama
Gagasan bahwa satu – satunya guru
bahasa dan siswa menggunakan bahasa asing
dalam kelas adalah karena salah satu yang mereka pelajari terjadi karena
metode langsung dan karena guru di negara yang berbahasa inggris pelakukan
perjalanan dunia mengajar orang – orang yangmemiliki bahasa pertama mereka
tidak bisa berbahasa inggris.
Setidaknya dari negara – negara
seperti AS, Inggris, Canada dan australy dari kelas mengajar dimana siswa
memilki bahasa campuran bahasa pertama sehingga bahasa inggris tidak hanya
menjadi fokus belajar tetapi juga media instruksi.
a.
Akui bahasa pertama
b.
Gunakan bahasa tunggal yang
tepat
c.
Bahas pertama membedakan
antar tingkat
d.
Setuju dengan panduan yang
jelas
e.
Gunakan dorongan dan
persuasi
7.2 Bahasa kedua
8.
Bahasa tubuh guru
Salah satu persyaratan pertama
mengajar yang baik adalah proyeksi suara yang bagus.Suara anda satu – satunya
modus yang tersedia bagi anda dalam kelas pesan nonverbal yang sangat kuat. Dikelas
bahasa khususnya dimana siswa mungkin tidak memiliki semua keterampilan yang
mereka butuhkanuntuk mengurai bahasa verbal. Berikut petunjuknya:
a.
Biarkan postur tubuh anda
memiliki sikap percaya diri
b.
Wajah harus mencerminkan
optimisme
c.
Gunakan mimik wajah dan
tangan untuk meningkatkan makna kata dan kalimat yang mungkin tidak jelas
d.
Sering melakukan kontak
mata dengan siswa dalam kelas
e.
Jangan mengubur diri
dendiri dalam rencana catatan
f.
Jangn berdiam diri saja
selama berjam – jam
g.
Bergerak disekitar kelas,
tetapi tidak untuk gangguan
h.
Ikuti aturan konvensional
i.
Berpakaian dengan tepat
mengingat harapan siswa dan budaya dimana anda mengajar
9.
Mengelola kesalahan dan
umpan balik
9.1 siswa membuat kesalahan
Dalam bukunya pada kesalahan dan
koreksi, julian edge menyarankan bahwa kita bisa membagi kesalahan dalam tiga
kategori.
a.
Slips(tergelincir)
b.
Errors
c.
Usaha
Secara luas siswa menerima kesalahan dalam:
1.
Gangguan bahasa pertama
Siswa yang belajar bahasa inggris
sebagai bahasa kedua telah memiliki pengetahuan yang mendalam setidaknya
tentang satu bahasa lain
2.
Kesalahan pembangunan.
Untuk waktu yang lama peneliti dalam
perkembangan bahasa anak telah menyadari fenomena over – generalisasi. Ketika
menanggapi kesalahan guru harus ddilihat sebagai memberikan umpan balik dan
membantu proses re-shapping, daripada memberitahu kesalahan siswa.
9.2 Umpan balik selama kerja lisan
1.
Akurasi dan kelancaran
perbedaan sering terjadi antara akurasi dan influecy.
Pandangan penukaran ini menunjukan sikap terdahulu untuk megoreksi dan beberapa
ketidak pastian yang terjadi. Kita bisa menyebutnya dengan campur tangan guru,
sebuah langkah dimana guru menghentikan kegiatan untuk mengoreksi.
2.
Umpan balik selama keseksamaan
belajar
Sebagai saran pengoreksian biasanya
dibuat dua tahap yang berbeda. Pertama guru menunjukan pada siswa bahawa telah
membuat kesalahan, kedua bantu siswa melakukan perbaikan. Kita bisa melakukan
tekhnik dibawah ini:
·
Tunjukan kesalahan. Ini
bisa diselesaikan dalam perbedaan cara berikut.
1.
Pengulangan
2.
Penggemaan
3.
Pernyataan dan pertanyaan
4.
Ekspressi
5.
Mengisyaratkan
6.
Perumusan ulang
·
Perbaiki kesalahannya.
Jika siswa tidak bisa memperbaiki
dirinya kita harus fokus pada bentuk pembenaran dengan rinci. Kita bisa
mengatakan bagian bentuk yang benar dengan cara menekankan bagian yang salah
sebelum mengatakan kalimat yang sebenarnya.
Kita juga bisa minta siswa untuk
membantu atau membenarkan yang lain. Pekerjaan ini akan lebih baik jika dalam
suasana kerjasama sebenarnya, ide dari grup akan membantu semua anggota dengan
penuh konsep.
3.
Umpan balik selama
kelancaran bekerja
Cara yang ditempuh oleh kita untuk
merespon siswa ketika mereka berbicara dalam melancarkan aktivitas akan
memiliki pengaruh penting tidak hanya pada seberapa baik penampilan mereka saat
itu tetapi juga bagaimana mereka bersikap dalam
kelancaran aktifitas dimasa yang akan datang.beberapa cara kita bisa
merespon siswa dalam aktivitas;
1.
Perbaikan secara halus
Jika komunikasi rusak sepenuhnya
selama kegiatan berlangsung, kita mungkin harus campur tangan. Jika siswa tidak
bisa berfikir apa yang harus dikatakan, kita mungkin ingin membisikan kepada
mereka kelanjutannya.
Perbaikan secara halus bisa
dilakukan dengan sejumlah cara;
2.
Merekam kesalahan
Kita sering bertindak sebagai
pengamat, menonton dan mendengarkan siswa sehingga kita bisa memberikan umpan
balik setelah itu. Pengamatan tersebut memungkinkan kita untuk memberikan umpan
balik yang baik untuk siswa kita seberapa baik penampilan mereka,selalu
mengingat bahwa kita ingin memberikan umpan balik positif maupun negatif. Satu
masalah dalam memberikan umpan balik setelah acara adalah bahwa itu sangat
mudah lupa apa yang telah diucapkan siswa. Kebanyakan guru menuliskan poin –
poin yang akan mereka tuju nanti.
Kita juga bisa merekam penampilan
bahasa siswa dengan audio atau video. Dalam situasi ini siswa boleh menanyakan
maksud rencana mereka sehingga ketika mereka mendengar atau melihat, mereka akan
banyak menulis dan sedikit sukses penampilan bahasa dalam kategori yang
mengingat apa yang mereka dengar dengan mudah. Allternatif lain adalah membagi
siswa kedalam grup dan setiap grup mendengar atau menonton hal yang berbda.
3.
Setelah acara
Ketika telah mencatat kinerja siswa, kita akan ingin
memberikan umpan balik ke kelas. Kita bisa melakukan beberapa cara. Kita
mungkin ingin memberikan penilaian dari suatu kegiatan, mengatakan seberapa
baik kita meskipun siswa melakukannya, dan mendapatkan siswa untuk memberitahu
kita apa yang mereka temukan paling mudah dan paling sulit.kita bisa meletakkan
beberapa kesalahan yang telah kita rekam dipapan tulis dan meminta siswa
menentukan masalah dan menulis mana yang benar.
Kemungkinan lain untuk
guru untuk menulis catatan individu siswa, merekam kesalahan yang mereka dengar
dari siswa tertentu dengan saran tentang dimana mereka bisa mencari informasi
tentang bahasa di kamus, buku grammar, atau di internet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar